Minggu, 12 April 2020

Kesan Sekolah Online Selama Sebulan

Assalamualaikum Wr. Wb

Hallo semuanya, jumpa lagi di blog mikosekolah. 
Kali ini, saya akan bercerita kesan saat berada di rumah selama 1 bulan ini. Setelah di postingan sebelumnya, saya sudah bercerita kegiatan sekolah online. Apakah kalian sudah penasaran? Baiklah, langsung saja.

Kesan Sekolah Online ini ada kaitan dengan postingan saya yang sebelumnya, yaitu tentang kegiatan sekolah online, bagi yang belum membaca, silakan mampir untuk membacanya.
Link postingan :  https://mikosekolah.blogspot.com/2020/04/kegiatan-sekolah-online-selama-1-bulan.html

Apakah kalian sudah membacanya ?

Pertama, saya akan menceritakan tentang apa saja yang berubah selama 1 bulan ini.

Hal yang berubah pastinya banyak. Dari lokasinya saja sudah berubah. Dari asrama yang ramai karena banyak teman, terus sekarang di rumah yang sepi ini. Dari yang terbiasa bangun pagi untuk shalat subuh dan melakukan aktivitas pagi, sekarang bangun masih pagi, namun setelah shalat subuh tidur lagi hingga sekitar jam 7. Saya bangun jam 7 sekali, lainnya antara jam 8 sampai jam 9 pagi. Dari yang berkutat dengan rutinitas asrama, sekarang sudah terkontaminasi dengan pengaruh gadget dan internet.

Di asrama, kami sudah terbiasa melakukan rutinitas seperti berinteraksi dengan Al Quran. Di rumah, saya masih sempat membaca Al Quran walaupun tidak sesering di asrama.

Dalam bidang makan, juga berubah. Di asrama, kami makan 3 kali sehari dengan jam yang sudah diatur. Ketika di rumah, saya pernah makan pagi jam 11, makan siang jam 2 siang, dan makan malam jam 9 malam. Pokoknya, yang penting makan 😊. Itu semua karena di rumah menu lebih lama tersedia sehingga jam makan lebih fleksibel. Sementara di asrama, saat sarapan, kami dibatasi hingga jam 07:10 karena setelah itu harus sekolah. Begitu juga dengan makan siang dan makan malam, dibatasi. Namun, dengan jam yang dibatasi ini, kami bisa bersama-sama ke ruang makan sehingga lebih ramai.

Paragraf di atas adalah contoh salah satu bidang yang berubah 180° di rumah jika dibandingkan dengan di asrama. Selain bidang makan, masih banyak bidang seperti belajar, mandi, tidur yang berubah total.

Kedua, saya akan menceritakan kelebihan dan kekurangan tinggal di rumah jika dibandingkan tinggal di asrama.

Saya akan menceritakan kekurangan terlebih dahulu karena agar beda saja. Biasanya kebanyakan menceritakan kelebihan dulu, maka saya akan menyampaikan kekurangan terlebih dahulu.

Kekurangan yang paling terasa adalah tidak adanya teman atau saudara yang bisa diajak untuk belajar, bercanda dan makan bersama. Karena saya hanya tinggal bersama ibu saya. Jadinya saya sering merasa (sangat) kesepian di rumah. Selain itu, dengan ada aturan physical distancing, tidak dimungkinkan ada teman yang berkunjung.

Hal ini sangatlah berbeda di asrama, dimana ada banyak teman yang selalu siap menemani di segala keadaan. Bahkan, di saat saya lagi butuh sendiri. Karena ketika berada di asrama, kita memang harus mempunyai banyak pergaulan karena sendiri itu tidak enak. Percayalah!

Kekurangan lainnya, saya tidak bisa keluar dari rumah. Lagi-lagi karena adanya aturan physical distancing, jadinya saya hampir tidak pernah keluar rumah 1 bulan ini. Untuk shalat yang wajib bagi laki-laki yaitu shalat jumat dan kegiatan yang mendesak seperti potong rambut saja tidak boleh apalagi untuk keperluan yang tidak mendesak seperti jalan-jalan. Saya seperti "dipenjara" selama 1 bulan lebih

Sementara itu di asrama, kami memang seperti "dipenjara". Tidak boleh keluar setiap saat. Namun, saat jadwal keluar atau saat akan membeli buka, kami bisa keluar. Tidak seperti di rumah yang tidak boleh keluar sama sekali kecuali sangat darurat.

Demikian itu kekurangannya, sebenarnya masih banyak kekurangan, seperti banyaknya tugas, namun tugas jika kita kerjakan maka akan hilang tugasnya. Beda cerita apabila kita protes, meraung, dan membiarkan tugas menumpuk semakin banyak, tetapi enggan mengerjakan karena malas atau yang lainnya.

Sekarang kita beralih ke kelebihan. Dibalik kekurangan yang sudah saya sebutkan di atas, masih ada kelebihan yang tidak dirasakan di asrama. Berikut kelebihannya.

Kelebihan yang pertama, saya bisa mencoba belajar dengan sistem baru. Belajar yang lebih terintegrasi dengan teknologi atau yang lebih popular disebut online. Saat saya di rumah, saya hampir tidak pernah menyentuh dan membaca buku pelajaran karena semuanya sudah tergantikan dengan internet. Ini menjadi suatu kelebihan, karena internet menawarkan lebih banyak informasi dibandingkan buku pelajaran konversional yang lama. Selain itu, internet juga menawarkan berbagai metode les yang tidak akan bisa ditawarkan oleh sekolah. Kita bisa memilih bidang apa yang ia pelajari. Sehingga,  kita dapat menikmati proses belajar karena sesuai dengan cara kita.

Kelebihan yang kedua, walaupun kita tidak dapat bercakap-cakap secara langsung, kita masih dapat bercakap lewat WhatsApp atau social media lainnya di rumah.Ini menjadi kelebihan karena kita bisa menjalin lebih banyak hubungan pertemanan. Bisa lewat social media maupun game. Bahkan terhadap teman SD atau orang yang belum pernah ketemu secara langsung.

Jika mau disebutkan kelebihan lain, sebenarnya masih ada, seperti kita tidak usah repot mencuci baju ataupun alat makan kita, karena di rumah saya sudah ada pembantu. Tapi, agar tidak kepanjangan dan membuat kalian bosan membacanya, mari kita lanjutkan.

Ketiga, saya akan bercerita tentang apa yang harus saya lakukan dalam kondisi seperti ini.

Saya harus memperbanyak beribadah dan berdoa seperti halnya di asrama. Rutinitas asrama yang baik janganlah kita tinggalkan dan lanjutkan di rumah jika memungkinkan. Jika tidak memungkinkan, seperti shalat berjamaah di masjid, tidak usah saja agar aman. Berdoa agar epidemi corona ini bisa berakhir segera
dan semua aktivitas kembali seperti semula serta kita kembali ke rutinitas asrama yang seru.

Saya juga harus banyak belajar hal dari internet karena jarang saja dapat liburan sebanyak ini. Eh, ini bukan liburan, ini Work For Home (WFH). Jadi kita tidak bisa sepenuhnya bermalas-malasan  dan menghabiskan hari di tempat tidur alias rebahan. Kita harus tetap produktif seperti halnya di asrama dan sekolah.   Salah satunya dengan membuat artikel seperti ini.

Saya juga tidak boleh merepotkan orang tua saya dan harus tetap menjadi pribadi yang mandiri seperti halnya di asrama.

Demikian kesan di rumah (sekolah online) sebulan ini. Semoga bermanfaat dan kalian bisa mengambil hikmahnya.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh



Tidak ada komentar:

Posting Komentar