Assalamualaikum
.
Halo semuanya, kembali lagi di mikosekolah.
Sudah kangen kan sama saya, sebelumnya saya mohon maaf nih, sudah lama tidak menulis artikel di blog.. Semua itu karena saya lagi sibuk sekali.. Makanya selama 4 bulan ini saya lalai dan tidak menulis artikel di blog kembali...
Pada Hari Sabtu, 26 Desember 2020, saya berkesempatan mengikuti sebuah Kajian Nasional. Kebetulan kajian ini dilaksanakan secara online.Tepatnya di channel Youtube nya Persada UAD TV. Saya terlambat mengikuti kajian tersebut, karena saya kira kajian nya dilaksanakan pada hari Ahad, eh ternyata dilaksanakannya pada hari Sabtu.
Seharusnya, kajian dimulai pada pukul 15:30, saya baru mulai ikut pada pukul 16:30. Beruntunglah, pas jam tersebut. baru dilaksanakan penyambutan, jadi belum sampai ke materi inti. Saya bersyukur atas hal ini. Kajian dilaksakan sampai pukul 17:30 dan saya menyimak dengan seksama.
Oke, tanpa basa-basi lagi, berikut saya tulis ringkasannya :
1. Inti kajian
Inti dari kajian ini sesuai judul kajian, yaitu Sekularisme, Pluralisme, dan Liberalisme di Indonesia. Ustadz Hamid menjelaskan tentang pengaruh ketiga ideologi yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia tersebut terhadap Indonesia, dampak buruk nya, serta cara mencegahnya.
2. Latar Belakang
Ini berasal dari masa kebangkitan Islam,yaitu sekitar pada abad ke 14 (1970 masehi), dimana Islam mulai bangkit dari keterpurukan. Salah satu tandanya adalah munculnya Revolusi Iran (1980-an masehi).Selain itu, ditandai juga dengan perubahan umat Islam yang membahayakan Barat, contohnya perlawanan Umat Islam dengan hegemoni kolonial. Munculnya generasi muda Muslim di negara barat juga merupakan salah satu tandanya kebangkitan Islam.
Hal ini menyebabkan negara Barat yang kental dengan budaya Liberal, Sekular dan Plural, tidak senang, karena apabila semua Negara Islam Bersatu dan mempunyai kekuatan ekonomi sendiri, merupakan ancaman bagi mereka. Akhirnya, negara Barat mendeklarasikan rival dengan Umat Islam.
Peristiwa 11 September 2001 (911) adalah peristiwa memilukan untuk Umat Islam. Karena peristiwa tersebut, Islam mulai dituduh agama terorisme padahal bila Islam tidak ada, terorisme tetaplah ada. Dikarenakan terorisme itu tidak berdasarkan Agama, namun berdasarkan nafsu dan ambisi Umat Manusia untuk menguasai wilayah lain.
3. Peradaban Barat
Barat sebenarnya bukan hanya tentang Kristen, namun Barat adalah kombinasi antara Romawi, Yunani ,Kristen dan Yahudi. Namun, perkembangan peradaban barat yang sekarang tidak lepas dari peranan Islam yang mengubah dunia, termasuk di Barat. Yang dominan di barat adalah nilai-nilai bangsa eropa (Prancis, Jerman, Italia,dll)
Barat yang tumbuh setelah jatuhnya peradaban Islam adalah barat Modern. Disini, barat mulai mencari-cari dan menemukan kebenaran Disini ada banyak ideologi.Sekularisme ada di fase Barat Modern ini.
Setelah fase Barat Modern, ada lagi fase yang mereka sebutkan Fase Post-Modern. Di fase ini, Barat bukan lagi mencari kebenaran. Namun sudah mulai mempertanyakan kebenaran dan menganalisis kebenaran. Sama seperti Barat Modern, di fase ini juga ada banyak ideologi. Liberalisme dan Pluralsime ada di fase Barat Post-Modern ini.
4. Liberalisme di Barat
Liberalsime di Barat berupaya membebaskan manusia di Barat dari tatanan Agama, yaitu tatanan moral, supernatural dan Ketuhanan dari intelektual, politik dan ekonomi. Gerakan ini mulai dibentuk sekitar akhir abad ke-18.
Upaya liberalisme lainnya, adalah membebaskan Hak-hak Tuhan dan menyingkirkan Agama dari publik sehingga Agama menjadi urusan pribadi.
Ciri-ciri pemikiran Liberal di Barat, diantaranya :
· Percaya Tuhan, namun bukan secara spiritual, namun secara logika yang sesuai dengan akal manusia.
· Memisahkan Doktrin Agama dengan etika Agama, jadi orang dikatakan religious bukan karena ketaatan terhadap agamanya, namun karena etika yang baik terhadap sesama manusia.
· Tidak percaya doktrin agama.
· Menyetujui pemisahan tempat ibadah dengan negara
· Percaya 100% pada kebebasan beragama, jadi terserah dia mau beragama apa tidak.
5. Sekularisme di Barat
Sekularisme adalah paham atau pandangan yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama (Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi III).
Sekularisasi merupakan Gerakan untuk membawa kehidupan tidak perlu berdasarkan ajaran agama, menganggap agama hanya mengatur urusan Ibadah, sedangkan urusan yang lain seperti ekonomi, politik, sains, kerja tidak perlu bedasarkan agama.
Ciri-ciri sekular :
· Menganggap Universitas adalah Industri yang berdampak pada ekonomi,bukan lagi untuk kewajiban kita yaitu menuntut Ilmu dan mencari pahala.
· Menganggap Pendidikan bertujuan untuk menjadi Warganegara yang baik, bukan lagi untuk Ibadah dan menjadikan manusia yang beradab.
· Dalam politik, sekular menghalalkan segala cara dan ukuran segala sesuatu adalah manusia.
6. Pluralisme
Pluralisme terbagi menjadi 2, yaitu Pluralisme Sosiologis dan Pluralisme Relativisme
Pluralisme Sosiologis adalah penerimaan berbagai kelompok ras, ideologi politik dan kepercayaan dalam suatu masyarakat hidup berdampingan dengan damai dalam satu masyarakat.
Pluralisme Relatif adalah Toleran terhadap berbagai hal dan perbedaan pandangan masyarakat dalam satu masyarakat. Menganggap semua hal itu sama benarnya.
Namun, pengertian Pluralisme di Indonesia sudah agak melenceng. Di Indonesia, pluralisme dapat diartikan sebagai menganggap semua agama itu benar dan sama-sama mengajarkan kebenaran. Padahal, dalam agama Islam, agama yang paling benar adalam Islam itu sendiri.
Nah, seperti itu lah ringkasan kajian yang saya dapatkan kemarin yang disampaikan oleh Ustadz Hamid. Buat kalian yang mau melihat lebih lengkap. Silakan bisa melihat rekaman kajian melalui link berikut ini (durasi : 117 menit, namun kalian bisa skip ke menit 52, karena masih openning:
Demikian Postingan kali ini. Semoga bisa diambil Ilmunya dan bermanfaat.
Wassalamualaikum...
